Monday, August 31, 2009

Tanya Andrew #10


Pak Andrew, nama saya Reza. Saya adalah seorang pendiam dan pemalu. Seringkali takut untuk memulai sesuatu dan juga takut mengambil resiko karena saya sangat takut gagal. Mungkin karena waktu saya kecil saya termasuk anak yang selalu dilindungi oleh orang tua saya (over-protected). Saya tahu bahwa saya harus berubah karena saya mempunyai keinginan untuk menjadi pengusaha. Bagaimana caranya agar saya bisa mengubah diri saya? Mohon saran Bapak. Terima kasih Pak Andrew.

Reza

Mas Reza dan pembaca Tribun Timur yang budiman, Anda adalah orang yang sangat luar biasa karena Anda bisa menyadari kekurangan Anda. Selain itu, Anda juga punya tujuan yang kuat untuk bisa menjadi pengusaha. Salut buat Anda.

Untuk bisa menjadi orang yang tidak terlalu pendiam, bukan pemalu serta berani mengelola resiko, tentunya bukan hal yang mudah dan tidak mungkin kita bisa berubah dalam waktu semalam. Ada banyak proses yang harus dilalui, namun beberapa tips yang bisa saya berikan yaitu:

Pertama, perbanyaklah teman bergaul Anda, terutama dengan para pengusaha, baik itu pengusaha kecil, menengah maupun besar. Tentunya tidak semua orang bisa menjadi sahabat kita, tetapi kita bisa memiliki teman sebanyak-banyaknya. Dari jumlah teman yang banyak, kita bisa belajar akan pengalaman-pengalaman mereka. Kalau selama ini Anda banyak bergaul dengan para pekerja, sekarang Anda tambahkan pergaulan Anda dengan para pengusaha karena Anda mempunyai keinginan untuk jadi pengusaha.

Kedua, pastikan buku bacaan, tontonan dan radio yang Anda dengar adalah sesuatu yang bisa memberi inspirasi khususnya di bidang bisnis. Hal itu akan membuat Anda menjadi orang yang lebih kreatif serta berani memikirkan resiko yang akan terjadi dalam sebuah usaha.

Ketiga, lakukanlah sesuatu yang jarang Anda buat. Misalnya, kunjungilah tempat yang jarang atau belum pernah Anda kunjungi. Lewatilah jalan yang belum pernah atau jarang Anda lalui. Datangilah toko atau tempat makan yang baru. Dengan begitu, Anda sedang melatih alam bawah sadar Anda untuk selalu mau mengetahui hal-hal baru dan melatih diri Anda untuk beradaptasi dengan berbagai perubahan yang ada.

Keempat, jika Anda mempunyai kesempatan, kuliah lagi adalah hal yang baik. Atau Anda juga bisa mengambil kursus-kursus, baik yang formal maupun informal yang bisa menolong mengembangkan bakat dan kreatifitas Anda.

Akhirnya, tetap semangat dan jangan pernah menyerah karena apapun yang terjadi selalu ada jalan keluarnya. Ingat, kita tidak dilahirkan sebagai orang gagal tetapi sebagai pemenang.



Saturday, August 29, 2009

Tanya Andrew #9

Pak Andrew, saya selama ini menjadi salah seorang pemimpin di sebuah organisasi. Saya ingin tanya bagaimana caranya menjadi seorang pemimpin yang bersifat tegas? Karena selama ini saya ditanya dimana ketegasan saya sebagai seorang pemimpin. Saya mohon arahan dari Bapak. Thanks so much Pak.

Aan

Pak Aan dan pembaca Tribun Timur yang luar biasa, banyak orang berpikir bahwa tegas itu sama dengan mudah marah atau mudah menghukum orang lain. Itu bukanlah tegas. Itu hanya mudah marah dan suka menghukum saja. Ketegasan tidak ada hubungannya dengan sifat emosional.

Tegas yang sebenarnya adalah kemampuan seseorang untuk menjalankan komitmennya seperti yang telah disepakati. Memang kadang hasil dari komitmen kita membuat orang lain senang maupun tidak senang. Itu adalah resiko yang harus dihadapi sebagai seorang pemimpin.

Jadi kalau Pak Aan dan pembaca Tribun Timur sudah menyepakati untuk melakukan sesuatu, lakukanlah hal itu. Jika tidak dilakukan, maka tentu orang akan melihat Anda sebagai sosok orang yang tidak tegas. Apalagi jika ketegasan itu sangat dipengaruhi oleh perasaan ataupun karena faktor kedekatan dengan orang tertentu, maka orang akan mempertanyakan wibawa Anda sebagai seorang pemimpin.

Karena itu, sebagai seorang pemimpin yang baik, sebelum mengambil keputusan, pertimbangkanlah masak-masak. Dan setelah keputusan diambil dan palu diketok, jalankanlah keputusan itu sebagaimana seharusnya dan berlaku bagi semua orang. Itulah ketegasan yang sesungguhnya.

Semoga jawaban saya bisa memberi inspirasi dan Pak Aan dan pembaca Tribun Timur akan menjadi pemimpin yang berhasil.

Akhirnya, tetap semangat dan jangan pernah menyerah karena apapun yang terjadi, selalu ada jalan keluarnya. Ingat, kita tidak dilahirkan sebagai orang gagal tetapi sebagai pemenang.

Tanya Andrew #8


Saya seorang karyawan namun berencana untuk memulai usaha setelah saya menerima THR saya bulan depan. Menurut Pak Andrew, apa saja yang saya harus pikirkan untuk memulai sebuah usaha selain tentunya memiliki modal yang cukup? Mohon saran dari Bapak. Terima kasih.

Umar, 085255757xxx


Pak Umar dan pembaca Tribun Timur yang budiman, saya senang karena Bapak sudah memikirkan apa yang akan dilakukan saat akan menerima THR bulan depan. Dan saya lebih senang lagi karena Bapak tidak hanya berpikir untuk membelanjakan uang Bapak, tetapi menginvestasikannya menjadi sebuah usaha.


Sayangnya Bapak tidak memberitahu bisnis apa yang ingin dibangun dan seberapa besar bisnis tersebut. Namun ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan untuk memulai sebuah usaha, yaitu:

Pertama, lakukanlah survey terhadap kebutuhan masyarakat dimana Anda ingin membuka usaha tersebut.

Survey pasar perlu dilakukan agar Anda mempunyai sebuah gambaran tentang apa saja yang dibutuhkan oleh masyarakat di daerah tersebut serta seberapa besar potensi penjualan dan pembeliannya.

Kedua, lakukan juga survey terhadap kompetitor yang memiliki usaha sejenis dengan apa yang ingin Anda bangun.

Anda perlu tahu apa saja kelebihan dari kompetitor dan apa saja kelebihan dari usaha yang akan Anda jalankan. Selain itu, nilai tambah apa yang ingin Anda masukkan sehingga bisa membedakan antara bisnis Anda dan kompetitor.

Ketiga, juallah hal-hal yang dibutuhkan oleh target pasar Anda dan bukan hanya yang Anda anggap baik dan bisa laku.

Misalnya, jika Anda ingin membuka toko di sebuah perumahan menengah yang memiliki banyak anak kecil, maka tentunya menjual ice cream merupakan salah satu hal yang akan diminati oleh anak-anak tersebut.


Keempat, tentukanlah waktu yang tepat untuk membuka usaha Anda.


Jika Anda ingin membuka toko di seputar kampus, maka sebaiknya jangan memulai usaha Anda saat kampus sedang libur karena pembelinya tentu sangat sedikit.


Kelima, berpikirlah seperti cara customer Anda dan bukan hanya seperti cara owner atau bagian keuangan berpikir.


Misalnya, memberi pelayanan antar (delivery service) adalah sesuatu yang akan menambah biaya dari sisi keuangan karena akan menambah biaya BBM. Tetapi jika hal itu disukai oleh customer dan bisa memberi nilai tambah bagi usaha Anda, maka itu adalah hal yang baik sekali.


Masih ada banyak hal yang perlu dipikirkan untuk membuka sebuah usaha agar usaha tersebut bisa tetap berjalan dengan baik namun tidak dapat saya sampaikan semuanya di kolom ini.


Akhirnya, tetap semangat dan jangan pernah menyerah karena apapun yang terjadi, selalu ada jalan keluarnya. Ingat, kita tidak dilahirkan sebagai orang gagal tetapi sebagai pemenang.

Tanya Andrew #7


Pak Andrew, saya seorang karyawan (tenaga pengajar) swasta. Saat ini saya sedang merasa sangat tidak nyaman sekali lantaran ada karyawan yang suka cerita kejelekan saya. Sebagai orang baru di instansi, saya merasa sangat jauh dari "PROFESIONAL" dalam bidang mengajar, terlebih berhadapan dengan anak SD! Saya memang perlu kerja keras dan bimbingan, bukan diceritakan jelek, apalagi ke orang lain. Saat ini saya jadi malas, sementara saya juga masih mengincar PNS. Apa solusi saya Bapak?

Risal, 0853420xxxx


Mas Risal dan pembaca Tribun Timur yang budiman, menjadi orang profesional memang bukan hal yang mudah. Butuh waktu yang cukup panjang sehingga kita bisa ahli dan profesional di bidang tertentu.

Menanggapi teman-teman yang suka menceritakan kejelekan dan kekurangan Anda, berikut beberapa tips yang bisa menolong, yaitu:

Pertama, jangan jadikan mereka sebagai musuh tetapi tetaplah bersahabat dengan mereka sebab melalui mereka, Anda bisa melihat berbagai kekurangan dan kelemahan yang perlu diperbaiki. Jika tanpa mereka, maka mungkin Anda tidak akan bisa melihat berbagai kekurangan yang ada.

Kedua, datangilah teman-teman tersebut dan mintalah solusi atas apa yang mereka telah ucapkan. Katakan kepada mereka, “Saya dengar Anda berkata ini tentang saya. Terima kasih untuk hal itu. Tapi bolehkah saya diberi solusi tentang bagaimana cara mengatasi hal tersebut?” Dengan mendatangi mereka dan meminta solusi atas cerita jelek yang mereka sebarkan, suatu hari mereka akan berhenti dengan sendirinya apalagi jika mereka menceritakan kejelekan Anda tanpa bisa memberi solusi atas masalah tersebut.

Ketiga, jangan ijinkan mood atau perasaan Anda dikuasai oleh perkataan teman-teman Anda karena jika mood atau perasaan Anda sedang tidak baik dan itu berimbas pada kinerja Anda, maka mereka akan mempunyai alasan yang lebih banyak untuk menjelek-jelekkan kinerja Anda. Ingatlah bahwa kinerja Anda bisa membuat mereka tutup mulut ataupun buka mulut.


Jadi sekali lagi, jangan musuhi mereka tapi jadikanlah mereka sebagai teman Anda untuk berkaca. Dengan begitu, Anda akan menjadi orang yang semakin baik dan semakin berhasil.


Semoga jawaban saya bisa memberi inspirasi buat Mas Risal dan pembaca Tribun Timur lainnya.


Akhirnya, tetap semangat dan jangan pernah menyerah karena apapun yang terjadi, selalu ada jalan keluarnya. Ingat, kita tidak dilahirkan sebagai orang gagal tetapi sebagai pemenang.


ACARA SEMINAR BERSAMA IKA SMANSA

Andrew Nugraha sedang membawakan materi dihadapan anak - anak SMA se - Makassar


Andrew Nugraha dan Pemateri lainnya sedang menyimak pertanyaan salah seorang siswi SMA yang ada di Makassar


Antusiasme anak - anak SMA kota Makassar dalam mengikuti seminar ini




Acara ini dilaksanakan pada tanggal 01 Agustus 2009
bertempat di Lapangan Karebosi

Tanya Andrew #6


Pak Andrew, saya seorang supervisor penjualan di sebuah perusahaan. Jujur saja saya banyak kekurangan dan perlu belajar banyak untuk menjadi seorang supervisor. Saya membutuhkan saran Bapak untuk bisa melaksanakan tugas dan tanggung jawab saya. Atas sarannya, saya ucapkan terima kasih.

Heru

Pak Heru dan pembaca Tribun Timur yang budiman, untuk bisa menjadi seorang supervisor yang baik, ada beberapa hal yang perlu Anda lakukan, yaitu:

Pertama, pastikan Anda bisa menjadi teladan yang baik bagi anak buah atau tim Anda. Jika Anda meminta mereka untuk masuk kerja tepat waktu, maka Anda juga harus memastikan bahwa Anda masuk kerja tepat pada waktunya. Jika Anda minta agar meeting jam 10 pagi, pastikan Anda sudah ada sebelum jam 10 pagi karena teladan memegang peranan yang sangat kuat dalam memimpin sebuah organisasi.

Kedua, sebagai supervisor tentunya Anda harus terus meningkatkan knowledge atau pengetahuan Anda. Apa yang Anda tahu saat ini mungkin sudah akan tertinggal dalam waktu 1-2 tahun mendatang. Ingatlah bahwa pikiran dan pengetahuan kita dibentuk atas apa yang kita baca, apa yang kita tonton, apa yang kita dengar serta orang-orang di sekitar yang mempengaruhi kita. Jadi, tingkatkan terus pengetahuan Anda, baik yang teknis maupun yang non teknis.

Ketiga, Anda perlu membangun hubungan yang baik, bukan hanya dengan tim kerja Anda tetapi juga dengan supplier dan customer Anda. Ingatlah bahwa hubungan yang baik akan mempermudah urusan bisnis. Sebaliknya, hubungan yang tidak baik akan mempersulit urusan bisnis.

Keempat, buatlah rencana kerja, baik rencana kerja harian, mingguan, bulanan dan tahunan. Tentunya sesuaikan hal itu dengan program dari manager ataupun perusahaan Anda. Rencana kerja yang baik akan menolong Anda melakukan pekerjaan dengan baik. Selain itu, anak buah Anda akan lebih mudah melakukan tugas dan tanggung jawabnya jika mempunyai rencana kerja yang baik.

Kelima, lakukanlah briefing secara reguler seminggu sekali. Jika perlu, lakukanlah briefing setiap pagi. Tujuan dari briefing adalah untuk mengetahui apa saja yang harus dikerjakan oleh anak buah Anda serta apa yang telah dicapai oleh mereka. Selain itu, dengan adanya briefing akan membuat tim kita menjadi lebih fokus pada pekerjaan mereka dan Anda juga bisa mengambil keputusan maupun koordinasi yang cepat jika diperlukan.

Ada banyak hal-hal lain yang perlu ditambahkan, namun tentunya tidak semua bisa saya tuliskan dalam kolom ini.

Akhirnya, tetap semangat dan jangan pernah menyerah karena apapun yang terjadi selalu ada jalan keluarnya. Ingat, kita tidak dilahirkan sebagai orang gagal tetapi sebagai pemenang.


Tanya Andrew #5


Saya seorang sales yang bekerja di bidang asuransi. Saya punya kesulitan untuk meyakinkan orang lain agar bisa membeli produk yang saya tawarkan. Saya sudah coba dengan berbagai cara namun hasilnya belum seperti yang saya harapkan. Terkadang saya merasa bingung dan putus asa. Tidak tahu lagi harus berbuat apa. Saya tahu saya tidak boleh mundur karena banyak juga teman-teman saya yang berhasil di pekerjaan ini. Saya ingin jadi seperti mereka. Mohon saran Bapak agar saya bisa lebih berhasil dalam pekerjaan ini. Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih.

Putri

Mbak Putri dan pembaca Tribun Timur, jarang ada orang yang punya semangat seperti Anda. Itu adalah modal utama untuk bisa berhasil dalam pekerjaan apapun.

Untuk menjual produk asuransi, ada beberapa hal yang perlu dilakukan agar bisa berhasil dalam penjualan, antara lain:

Pertama, Anda harus yakin dengan apa yang akan Anda jual, baik itu produk maupun perusahaan tempat dimana Anda bekerja. Jika Anda tidak yakin dengan produk maupun perusahaan Anda, maka akan sulit bagi Anda untuk bisa meyakinkan orang lain.

Kedua, siapkan data-data penunjang terhadap produk-produk Anda. Apa saja kelebihan dari produk yang ingin Anda tawarkan kepada calon customer. Jika perlu, milikilah data pembanding tentang kelebihan produk Anda dibanding kompetitor.

Ketiga, bawalah surat rekomendasi dari orang-orang berpengaruh yang pernah membeli produk tersebut, baik dari Anda secara langsung maupun dari orang lain di perusahaan Anda. Surat rekomendasi itu akan berfungsi untuk meyakinkan calon customer bahwa produk Anda adalah produk yang baik.

Keempat, sebelum menawarkan sesuatu, Anda harus tahu kebutuhan dari orang tersebut. Jika orang itu sudah memiliki banyak polis asuransi, maka Anda perlu menawarkan produk Anda dengan cara dan pendekatan yang berbeda. Jika Anda tidak tahu kebutuhannya, bagaimana produk Anda bisa menjawab kebutuhan tersebut? Tentunya sangat sulit.

Kelima, untuk bisa memiliki calon customer, Anda perlu mengenal mereka lebih dekat. Karena itu, bergaullah di tempat calon customer Anda bergaul. Jika mereka sering ada di tempat main golf, maka akan sangat bijak jika Anda juga berada di sana agar bisa kenal lebih dekat. Jika mereka biasa nongkrong di warung kopi tertentu, sering-seringlah berkunjung ke warung kopi tersebut. Jadi, beradalah dimana calon customer Anda berada.

Masih banyak hal-hal lain yang perlu dipelajari untuk bisa melakukan closing, namun tentunya tidak semuanya bisa saya tuliskan di kolom ini.

Akhirnya, tetap semangat dan jangan pernah menyerah karena apapun yang terjadi selalu ada jalan keluarnya. Ingat, kita tidak dilahirkan sebagai orang gagal, tetapi sebagai pemenang.


Tanya Andrew #4

Pak Andrew, saya sedang bekerja di sebuah perusahaan tapi jujur, saya tidak tahu bagaimana caranya saya bisa menyenangi apa yang saya kerjakan saat ini. Saya sudah mencoba segala cara tapi rasanya tetap saya tidak senang dengan pekerjaan ini. Tapi saya juga bingung karena kalau saya resign, saya tidak tahu mau kerja dimana. Apa saran Bapak agar saya bisa menyenangi pekerjaan saya? Mohon penjelasannya. Terima kasih.

St. Fatimah

Ibu Fatimah dan pembaca Tribun Timur yang budiman, apa yang Anda rasakan juga seringkali dirasakan oleh orang lain juga. Rasa senang atau tidak senang bekerja di suatu tempat kadang memang disebabkan oleh faktor eksternal, seperti misalnya rekan kerja yang tidak menyenangkan, bos yang tidak peduli, fasilitas kantor yang kurang memadai dan lain sebagainya. Namun kebanyakan rasa senang ataupun tidak senang lebih banyak disebabkan oleh faktor internal, yaitu diri sendiri.

Mengapa seringkali pekerjaan menjadi sebuah beban? Karena kita berpikir bahwa orang lain yang selalu mendapatkan keuntungan dari apa yang kita kerjakan sedangkan kita sendiri merasa rugi. Namun jika Ibu Fatimah bisa mengubah cara pandangnya terhadap sebuah pekerjaan, tentu saja pekerjaan yang dilakukan akan menjadi pekerjaan yang menyenangkan.

Cara pandang bagaimana yang perlu dimiliki?

Pertama, lihatlah pekerjaan Ibu sebagai bagian dari ibadah. Dan karena itu adalah bagian dari ibadah, berarti Ibu tidak hanya akan menerima gaji saja, tetapi juga menerima amal sesuai dengan apa yang Ibu lakukan.

Kedua, selalu melakukan yang terbaik sehingga jika suatu hari Ibu tidak lagi ada di perusahaan itu, Ibu bisa meninggalkan suatu kenangan manis dan orang-orang akan tetap mengingat dan mengenangnya. Tetapi jika yang Ibu kerjakan hanya asal-asalan, maka tentunya orang akan jengkel dan bisa saja segera melupakan apa yang Ibu telah lakukan.

Ketiga, hal yang membuat kita tidak senang bekerja di suatu tempat adalah karena kita selalu berpikir tentang kesulitan-kesulitan yang ada, sedangkan hal yang menyenangkan tidak kita ingat. Karena itu, sebelum Ibu berangkat kerja, katakanlah, “Hari ini akan menjadi hari terbaik buat saya.” Kemudian bayangkan hal-hal indah yang akan Ibu temui saat bekerja, insya Allah Ibu akan menikmati hari itu.

Jadi, senang atau tidak itu berawal dari pikiran kita. Bukan dari situasi ataupun orang di sekitar kita. Pastikan bahwa pikiran Anda selalu positif sehingga pekerjaan Anda akan menjadi pekerjaan yang menyenangkan.

Akhirnya, tetap semangat dan jangan pernah menyerah karena apapun yang terjadi selalu ada jalan keluarnya. Ingat, kita tidak dilahirkan sebagai orang gagal tetapi sebagai pemenang.



Tanya Andrew #3


Ass. Wr. Wb. Pak Andrew, saya mempunyai sebuah restoran di ruko yang menjual ikan bakar. Sudah berdiri beberapa tahun. Letaknya di sebuah jalan besar. Ruangan berAC. Namun sampai saat ini penghasilan dari penjualan ikan bakar itu belum seberapa. Saya bingung apa yang harus saya lakukan. Mohon saran Pak Andrew agar usaha saya bisa berjalan lancar. Terima kasih.

Wassalam, Maimunnah

Ibu Maimunnah dan pembaca Tribun Timur yang budiman, kota Makassar memang dikenal sebagai kota ikan segar. Dimana-mana kita lihat rumah makan yang berjualan ikan segar, baik ikan bakar maupun ikan goreng dan peminatnya pun sangat banyak. Seandainya Ibu Maimunnah memberitahu dimana lokasi rumah makan Ibu, mungkin saya bisa berkunjung dan melihat kondisi aslinya.

Jika melihat lokasi tempat Ibu berjualan serta fasilitas ruang berAC yang Ibu sediakan, tentunya rumah makan ini ditujukan untuk orang-orang kelas menengah ke atas. Untuk kalangan itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:

Pertama, tampak depan rumah makan akan menentukan apakah orang mau masuk ke tempat Ibu atau tidak. Jika di halaman depan penuh dengan arang, tidak teratur, basah dan tampak kotor, maka tentunya orang akan malas untuk mampir dan makan di tempat Ibu.

Kedua, design ruangan yang terang, tidak gelap dan terkesan ramah. Pintu kaca juga sedapat mungkin yang bening sehingga bisa tampak dari luar ke dalam. Warna lampu yang terang dan membuat mata nyaman.

Ketiga, pelayanan perlu yang baik, ramah, termasuk pelayan yang suka senyum. Akan lebih baik jika pelayannya diberi baju seragam dan menggunakan sepatu, bukan sandal.

Keempat, kebersihan yang terjaga merupakan salah satu syarat membuka usaha rumah makan.

Kelima, perlu dilakukan branding (menancapkan merk ke dalam benak pelanggan) agar orang bisa lebih mengenal rumah makan Ibu. Jika orang ingin makan ikan bakar, rumah makan mana yang paling mereka ingat? Jika rumah makan dari tempat Ibu, berarti Ibu telah berhasil menancapkan merk atau nama rumah makan Ibu ke dalam benak pelanggan.

Keenam, lakukanlah kegiatan promosi atau kerja sama dengan provider-provider, misalnya provider selular ataupun merk-merk lain yang bisa mendukung usaha Ibu.

Masih banyak hal-hal lain yang perlu diperhatikan agar rumah makan Ibu bisa menjadi lebih ramai namun tentunya tidak semua hal bisa saya jelaskan di kolom ini. Untuk membahas leibh lanjut, silakan menghubungi saya melalui email.

Akhirnya, tetap semangat dan jangan pernah menyerah karena apapun yang terjadi selalu ada jalan keluarnya. Ingat, kita tidak dilahirkan sebagai orang gagal tetapi sebagai pemenang.

Tanya Andrew #2


Pak Andrew, saya Ratna dan tinggal di dekat sebuah rumah sakit. Menurut Pak Andrew, usaha apa yang bagus saya lakukan? Kebetulan saya ingin membuka sebuah usaha di rumah saya tetapi masih bingung karena takut jika saja usaha saya nantinya tidak berhasil. Saya butuh ide-ide dan saran Bapak. Thanks.

Hj. Ratnawati Soleha

Ibu Ratna dan pembaca Tribun Timur yang budiman, memiliki sebuah rumah di dekat rumah sakit yang ramai adalah berkah tersendiri karena sebuah rumah sakit yang ramai tentu membutuhkan banyak fasilitas pendukung di sekitarnya, apalagi jika rumah Ibu terletak di pinggir jalan.

Ada beberapa ide yang bisa saya berikan untuk membuka usaha di seputar sebuah rumah sakit, antara lain membuka apotik 24 jam, selain itu mini market 24 jam karena tentunya ada banyak orang yang membutuhkan makanan kecil atau minuman ringan saat menjaga seseorang di rumah sakit. Yang juga cukup baik adalah membuka rumah makan agar si penjaga orang yang sakit bisa membeli makanan. Bisa juga tempat makan bakso atau counter burger, dan berbagai macam makanan yang bisa dihidangkan secara cepat atau bisa dibawa pulang.

Hal lain yang masih jarang dipikirkan adalah membuka toko buah di dekat rumah sakit karena umumnya ketika seseorang ingin menjenguk orang sakit, mereka ingin membawakan sesuatu. Umumnya yang dibawakan adalah buah. Jadi membuka sebuah toko buah di dekat rumah sakit adalah hal yang cukup potensial.

Sebelum membuka usaha, sebaiknya Ibu Ratna mengamati dulu daerah sekitarnya, termasuk orang-orang yang masuk ke rumah sakit yang Ibu maksud. Bagaimana tipe orang yang masuk ke rumah sakit tersebut. Siapa saja orang yang biasa ada di rumah sakit itu, dan lain sebagainya. Jika Ibu sudah mendapat gambaran, barulah memutuskan usaha apa yang ingin dibuka.

Hal lain yang perlu juga dipikirkan adalah sudah seberapa banyak orang yang membuka usaha sejenis di daerah Ibu. Seberapa ramai toko mereka. Dengan begitu, Ibu akan mempunyai gambaran tentang kompetitor. Namun jika usaha yang Ibu ingin buat belum ada yang membuka, maka Ibu termasuk business leader di daerah tersebut. Ibu perlu melakukan branding yang cukup agar orang bisa mengenal usaha Ibu serta apa saja yang ditawarkan.


Masih ada banyak hal-hal lain yang perlu diperhatikan, tetapi ini adalah hal-hal mendasar dalam memilih sebuah usaha. Semoga memberi inspirasi.

Akhirnya, tetap semangat dan jangan pernah menyerah karena apapun yang terjadi selalu ada jalan keluarnya. Ingat, kita tidak dilahirkan sebagai orang gagal tetapi sebagai pemenang.


Tanya Andrew #1


Pak Andrew, saya Husein. Saya berencana ingin membeli franchise tetapi uang saya tidak seberapa. Menurut Bapak, tipe franchise apa yang bagus dan tidak mahal? Karena saya ingin memulai bisnis sendiri untuk mendukung income keluarga saya. Mohon jawaban dari Bapak. Terima kasih.

Husein.

Pak Husein dan pembaca Tribun Timur yang budiman, untuk membeli franchise, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dipikirkan, antara lain :

Pertama, semua jenis franchise pasti bagus karena sudah pernah dilakukan oleh orang sebelumnya. Hanya saja, apakah franchise yang akan kita beli itu sesuai dengan hati kita? Akan sangat baik jika bisnis yang kita jalankan sesuai dengan hobby kita agar bisnis itu tidak menjadi beban tetapi bisa menjadi sesuatu yang menyenangkan.

Kedua, pastikan franchise yang akan kita beli bukanlah usaha yang baru berusia 1-2 tahun karena usaha yang baru umumnya belum teruji dengan berbagai kendala yang ada, begitu pula dengan sistem kerjanya.

Ketiga, membeli franchise yang sesuai dengan hati kita pun harus memperhatikan kultur dan daya beli masyarakat di tempat kita berada. Misalnya saja, jika Anda ingin membeli franchise burger, apakah lokasi tempat dimana Anda nantinya akan membuka usaha adalah orang-orang yang terbiasa makan roti? Mungkin di tempat lain, usaha seperti itu akan berjalan dengan baik tetapi apakah di tempat kita memiliki kultur yang sama? Itu perlu menjadi bahan pertimbangan.

Keempat, pastikan bahwa franchise yang akan dibeli memiliki service yang baik serta mampu melakukan inovasi baru. Misalnya, jika Anda membeli franchise usaha makanan, akan jauh lebih baik jika dalam setahun franchisor Anda mampu membuat menu baru. Dengan adanya menu baru, maka Anda tentu akan mempunyai inovasi baru dalam menjual.

Kelima, pastikan biaya franchise yang harus dibayarkan sesuai dengan budget Anda. Soal murah atau mahal itu relatif. Walaupun biaya franchisenya murah tetapi kalau sulit berputar, maka tentunya akan lama kembali modal, atau bahkan bisa saja tidak kembali modal. Jadi, bukan soal murah atau mahal, tetapi yang sesuai dengan budget Anda.


Masih ada banyak hal-hal lain yang perlu diperhatikan, tetapi ini adalah hal-hal mendasar dalam membeli sebuah bisnis franchise. Semoga memberi inspirasi.

Akhirnya, tetap semangat dan jangan pernah menyerah karena apapun yang terjadi selalu ada jalan keluarnya. Ingat, kita tidak dilahirkan sebagai orang gagal tetapi sebagai pemenang.

Kisah sukses seorang Anak yatim yang membuka 44 cabang nasi rempah di seluruh indonesia

Dilansir dari akun Instagram "faktanyagoogle", baru-baru ini mulai terdengar eksistensi sebuah produk baru yang mengangkat remp...