Saturday, August 29, 2009

Tanya Andrew #3


Ass. Wr. Wb. Pak Andrew, saya mempunyai sebuah restoran di ruko yang menjual ikan bakar. Sudah berdiri beberapa tahun. Letaknya di sebuah jalan besar. Ruangan berAC. Namun sampai saat ini penghasilan dari penjualan ikan bakar itu belum seberapa. Saya bingung apa yang harus saya lakukan. Mohon saran Pak Andrew agar usaha saya bisa berjalan lancar. Terima kasih.

Wassalam, Maimunnah

Ibu Maimunnah dan pembaca Tribun Timur yang budiman, kota Makassar memang dikenal sebagai kota ikan segar. Dimana-mana kita lihat rumah makan yang berjualan ikan segar, baik ikan bakar maupun ikan goreng dan peminatnya pun sangat banyak. Seandainya Ibu Maimunnah memberitahu dimana lokasi rumah makan Ibu, mungkin saya bisa berkunjung dan melihat kondisi aslinya.

Jika melihat lokasi tempat Ibu berjualan serta fasilitas ruang berAC yang Ibu sediakan, tentunya rumah makan ini ditujukan untuk orang-orang kelas menengah ke atas. Untuk kalangan itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:

Pertama, tampak depan rumah makan akan menentukan apakah orang mau masuk ke tempat Ibu atau tidak. Jika di halaman depan penuh dengan arang, tidak teratur, basah dan tampak kotor, maka tentunya orang akan malas untuk mampir dan makan di tempat Ibu.

Kedua, design ruangan yang terang, tidak gelap dan terkesan ramah. Pintu kaca juga sedapat mungkin yang bening sehingga bisa tampak dari luar ke dalam. Warna lampu yang terang dan membuat mata nyaman.

Ketiga, pelayanan perlu yang baik, ramah, termasuk pelayan yang suka senyum. Akan lebih baik jika pelayannya diberi baju seragam dan menggunakan sepatu, bukan sandal.

Keempat, kebersihan yang terjaga merupakan salah satu syarat membuka usaha rumah makan.

Kelima, perlu dilakukan branding (menancapkan merk ke dalam benak pelanggan) agar orang bisa lebih mengenal rumah makan Ibu. Jika orang ingin makan ikan bakar, rumah makan mana yang paling mereka ingat? Jika rumah makan dari tempat Ibu, berarti Ibu telah berhasil menancapkan merk atau nama rumah makan Ibu ke dalam benak pelanggan.

Keenam, lakukanlah kegiatan promosi atau kerja sama dengan provider-provider, misalnya provider selular ataupun merk-merk lain yang bisa mendukung usaha Ibu.

Masih banyak hal-hal lain yang perlu diperhatikan agar rumah makan Ibu bisa menjadi lebih ramai namun tentunya tidak semua hal bisa saya jelaskan di kolom ini. Untuk membahas leibh lanjut, silakan menghubungi saya melalui email.

Akhirnya, tetap semangat dan jangan pernah menyerah karena apapun yang terjadi selalu ada jalan keluarnya. Ingat, kita tidak dilahirkan sebagai orang gagal tetapi sebagai pemenang.

No comments:

Kisah sukses seorang Anak yatim yang membuka 44 cabang nasi rempah di seluruh indonesia

Dilansir dari akun Instagram "faktanyagoogle", baru-baru ini mulai terdengar eksistensi sebuah produk baru yang mengangkat remp...