Tuesday, November 24, 2009

Tanya Andrew #47

Saya seorang Mahasiswa tingkat akhir. Saya sangat senang membaca motivasi-motivasi Bapak setiap hari di Koran Tribun Timur. Saya mau curhat Pak. Kira-kira nanti apabila pasar bebas telah masuk Indonesia bagaimana ya dengan sumber daya manusia kita. Bayangkan saja Pak, begitu banyak pengangguran di kota Makassar saat ini. S1 saja sudah berapa, kampus di Makassar saja tiap tahun menerima dan menamatkan lulusan baru. Sedangkan lapangan pekerjaan dan pencari kerja tidak sebanding. Belum lagi faktor lain misalnya, kemampuan bahasa asing lulusan universitas kita yang masih kurang, keahlian baik soft skill dan hard skill kita yang masih lemah. Dan pertimbangan-pertimbangan lain misalnya gengsi kerja di perusahaan kecil, apalagi pekerjaan seperti sales dan sebagainya. Nah. Pemikiran-pemikiran seperti ini yang selalu jadi pertanyaan di benak saya. Jangankan saya sendiri pasti, para alumni universitas pun berfikir demikian.

Yang saya mau tanyakan Pak Andrew, kira-kira apa sih yang PALING dibutuhkan untuk mempersiapkan seorang sarjana muda dalam memasuki dunia kerja? Agar bisa menjadi referensi saya dalam menghadapi dunia kerja nantinya.

Terima kasih.
- Robert
Bung Robert dan pembaca Tribun Timur yang budiman, saya salut dengan pemikiran Anda yang jauh ke depan. Memang apa yang Anda pikirkan suatu hari akan jadi kenyataan jika kita tidak siap, terutama jika pasar bebas sudah dibuka. Jika Anda mempunyai perusahaan, kemudian ada orang Indonesia dan orang India yang mempunyai kemampuan sama hebatnya, tetapi orang India mempunyai 1 kelebihan yaitu bisa berbahasa Inggris aktif, kira-kira siapa yang akan Anda terima? Begitulah kurang lebih gambaran pemandangan persaingan SDM di tahun-tahun yang akan datang.
Apa yang seharusnya dilakukan oleh para mahasiswa kita saat ini? Ada beberapa tips, antara lain :

Pertama, mahasiswa perlu memiliki inter-personal skill yang baik. Cara untuk mempunyai inter-personal skill yang baik adalah bergaul dengan lebih banyak orang dari berbagai lapisan masyarakat. Jika mahasiswa hanya bergaul dengan teman-teman mahasiswa saja, maka tentu cara berpikir dan apa yang mereka tahu hanya seputar kampus saja. Tetapi jika sejak dari bangku kuliah mereka sudah terbiasa bergaul dengan orang-orang di luar kampus, seperti bergaul dengan orang sales, marketing, direktur, manager, dan lain-lain, maka tentunya wawasan mereka akan bertambah. Dengan begitu mereka sudah mempunyai gambaran tentang dunia kerja yang sebenarnya serta mempersiapkan diri untuk terjun ke arena tersebut.

Kedua, mahasiswa perlu memiliki communication skill yang baik. Ingatlah bahwa salah satu hal yang membuat banyak masalah di dalam dunia ini, baik pekerjaan, perceraian di rumah tangga, masalah antara atasan dan bawahan, perselisihan antara supplier dan buyer biasanya karena masalah communication break down. Komunikasi bukan masalah cara berbicara saja, tetapi melibatkan banyak hal, baik verbal maupun non-verbal. Meyakinkan orang lain bukanlah hal yang mudah. Anda perlu memiliki communication skill yang baik. Jangan malu untuk menjadi orang sales karena disanalah Anda sedang berlatih dan mengasah communication skill Anda.

Ketiga, mahasiswa perlu memiliki leadership skill yang baik. Jika tidak demikian, maka para alumni mahasiswa hanya siap menjadi pekerja saja namun tidak secara otomatis bisa memimpin orang lain. Ingatlah bahwa leadership itu bukan masalah perintah-perintah orang lain, tetapi banyak faktor yang ada di dalam leadership skill dan hal itu harus dikembangkan secara perlahan-lahan.
Masih banyak hal-hal lain yang perlu dimiliki oleh seorang mahasiswa agar bisa terjun dalam kancah dunia usaha secara maksimal, namun akan saya sharingkan dalam tulisan saya yang lainnya.
Tetap semangat dan jangan pernah menyerah karena apapun yang terjadi selalu ada jalan keluarnya. Ingat, kita tidak dilahirkan sebagai orang gagal tetapi sebagai pemenang.

Monday, November 23, 2009

Tanya Andrew #46

Pak, saya mau bertanya, saya pernah membaca sebuah buku, maaf saya lupa judulnya. Katanya kalau mau terjun di dunia bisnis, tidak susah kok. Cukup 1. Pilih, 2 Lakukan, dan 3. Jalankan. Apakah semudah itu Pak. Saya pikir kalau cuma 3 tahapan tersebut, semua orang bisa melakukannya. Sedangkan saya hanya karyawan swasta yang bermimpi untuk hidup lebih baik (dari segi financial). Saya sangat terkendala di langkah no.1. Memang susah menentukan pilihan. Nah sebaiknya, menurut Bapak, apa yang perlu saya lakukan, persiapkan dan putuskan untuk point 1 di atas? Untuk itu saya sangat butuh saran Bapak. Untuk no. 2 dan 3, saya pikir bisa kok melakukan dan melanjutkan. Terima kasih.

Salam dari saya Pak. Orang yang berhasrat tinggi untuk sukses di dunia bisnis.
- Akmal
Pak Akmal dan pembaca Tribun Timur yang budiman, mempunyai sebuah bisnis memang tidak semudah yang dibayangkan oleh seseorang. Ada banyak hal yang perlu diperhatikan. Sama seperti orang yang beranggapan bahwa mempunyai anak itu mudah. Tetapi kenyataannya, setelah anak itu mulai besar, mulai bisa meminta ini dan itu, mulai bisa membantah, mulai bisa berargumentasi, dan lain-lain. Tapi itulah seninya membesarkan anak. Begitu pula dengan bisnis.
Bagaimana kita bisa memilih bisnis yang tepat? Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dipikirkan, antara lain :
Pertama, pilihlah bisnis yang sesuai dengan hobby atau keahlian Anda. Sesuatu yang Anda senangi tentu akan menjadi suatu yang menantang dan bisa memberi inspirasi-inspirasi baru. Sebaliknya, jika hal itu tidak Anda senangi, maka tentunya akan menjadi beban. Apalagi jika Anda sedang dihadapkan pada kesulitan-kesulitan yang luar biasa, Anda bisa dengan mudah menyerah jika apa yang Anda kerjakan tidak sesuai dengan hobby atau keahlian Anda.

Kedua, apakah usaha yang ingin Anda bangun ada peminatnya? Seberapa besar pasarnya? Jika usaha yang Anda bangun belum memiliki peminat, maka tentunya Anda perlu melakukan usaha ekstra untuk membangun minat dan kebutuhan orang akan hal tersebut. Ingatlah bahwa Anda membutuhkan waktu membangun minat dan membuat orang butuh terhadap sesuatu yang tidak mereka perlukan. Namun jika minat dan kebutuhan orang cukup besar terhadap apa yang ingin Anda jual, maka akan lebih mudah untuk menjalankan bisnis tersebut.

Ketiga, seberapa besar daya beli masyarakat terhadap produk yang ingin Anda jual. Begitu pula dengan berapa besar modal yang dibutuhkan dan kapan Anda akan mengalami break even point sehingga bisnis Anda bisa membiayai dirinya sendiri. Hal itu perlu dihitung dengan baik. Ada bisnis yang membutuhkan modal yang besar, namun perputarannya juga cepat. Ada pula bisnis yang membutuhkan modal yang relatif lebih kecil, namun omset yang didapat juga tidak terlalu besar. Anda perlu memikirkan hal tersebut. Jika perlu, bicaralah dengan konsultan manajemen untuk menghitungkan nilai tersebut agar Anda mempunyai arah yang jelas dalam melakukan bisnis.

Akhirnya, tetap semangat dan jangan pernah menyerah karena apapun yang terjadi selalu ada jalan keluarnya. Ingat, kita tidak dilahirkan sebagai orang gagal tetapi sebagai pemenang.

Thursday, November 12, 2009

NEXT EVENT : PUBLIC SEMINAR 2009

Apakah :



Anda punya kesulitan dalam meyakinkan orang lain?
atau ;
Karyawan anda sulit meyakinkan pelanggan?
atau ;
Tim anda mempunyai masalah dalam berkomunikasi dengan orang lain?




Ikutilah Public Seminar 2009.
Seminar AKHIR TAHUN Paling SPEKTAKULER
Dengan tema :
"KOMUNIKASI JITU MENGHASILKAN UANG"

Menghadirkan :

1 MOTIVATOR :
- Bapak Andrew Nugraha
"The Only One Motivator in Makassar & East Indonesia"
yang telah melatih ribuan orang dalam berbagai macam training.

2 INSPIRATOR :
- Bapak Anggiat Sinaga
GM Hotel Clarion

dan
- Bapak Yosi NR
Branch Manager Radio Merkurius FM


CATAT WAKTU & TEMPATNYA ! :

hari/ tanggal : Kamis, 10 Desember 2009
Tempat : Hotel Imperial Aryaduta
Pukul : 13.00 Wita.

Tiket : Rp. 150.000 atau Rp.75.000 bagi pemegang kartu Tribun Family Card (TFC)
Dapatkan harga Early bird s/d tgl 14 Nov 2009
Dapatkan pula harga khusus untuk pembelian 10 tiket langsung

info : (0411)855455 ; atau (0411) 5381188


"PERSIAPKAN DIRI ANDA MENYAMBUT TAHUN 2010"

Tanya Andrew #45

Sebelumya saya sangat bersyukur, dengan adanya suatu wadah dimana saya bisa mencari solusi dalam menjalani suatu problem. Untuk itu kiranya saya dapat dibantu tentang problem yang saya alami sakarang. Pertanyaan saya adalah bagaimana caranya kita memotivasi diri kita dalam ruang lingkup pekerjaan? Terima kasih sebelumnya.


Ilyas


Pak Ilyas dan pembaca Tribun Timur yang budiman, dalam menjalani sebuah pekerjaan tentu ada pasang surutnya. Saat pasang, semua orang dengan mudah termotivasi. Namun jika kita sedang mengalami surut, tentunya memotivasi diri bukanlah hal yang mudah.

Ada beberapa tips agar kita selalu termotivasi dengan pekerjaan kita setiap hari, yaitu:

Pertama, buatlah tantangan-tantangan baru setiap hari karena dengan adanya tantangan baru akan membuat Anda menjadi termotivasi untuk meraihnya. Penyebab sebuah kejenuhan adalah karena Anda melakukan sesuatu secara berulang-ulang dengan cara yang sama. Akibatnya, Anda menjadi jenuh dan kehilangan motivasi.

Kedua, buatlah prioritas yang jelas dan berusahalah untuk mencapai prioritas-prioritas tersebut. Jika setiap hari Anda mempunyai prioritas yang jelas dan Anda mampu meraihnya, maka tentunya Anda akan termotivasi setiap hari.

Ketiga, buatlah sesuatu yang berbeda secara berkala. Misalnya, posisi meja kerja Anda yang letaknya diubah. Ataukah mungkin Anda coba menyelesaikan sesuatu 30 menit lebih cepat dari biasanya. Dengan melakukan hal-hal yang sedikit berbeda, Anda akan mempunyai tantangan baru dan menjadi lebih termotivasi.

Keempat, bantulah orang lain untuk menjadi sukses seperti Anda karena dengan melatih orang lain, maka kita mempunyai motivasi yang bertambah. Jika kita sudah puas dengan diri sendiri tanpa bisa memotivasi orang lain, maka hidup kita hanya sebatas itu saja. Sebaliknya, jika kita mampu menolong orang lain untuk bisa sukses seperti kita, maka kita akan mempunyai kepuasan tersendiri dan hidup kita akan menjadi hidup yang berarti buat orang lain. Jangan hidup hanya untuk diri sendiri saja.

Akhirnya, tetap semangat dan jangan pernah menyerah karena apapun yang terjadi selalu ada jalan keluarnya. Ingat, kita tidak dilahirkan sebagai orang gagal tetapi sebagai pemenang.

Monday, November 9, 2009

Tanya Andrew #44

Saya seorang anggota dari Lembaga Swadaya Masyarakat di Kab. Maros. Kami sangat fokus untuk membantu masyarakat meningkatkan taraf hidup dan tingkat kesejahteraan penduduk. Saat ini kami sedang menunggu hasil persetujuan dari pihak pemilik dana untuk program peningkatan kualitas pendidikan di masyarakat pedesaan. Menurut Pak Andrew, agar presentasi kami bisa diterima dengan baik oleh masyarakat dan memberi pemahaman yang lebih mendalam kepada peserta agar program ini mendapatkan hasil ingin dicapai, seperti apa sebaiknya metode pendekatan dan penyampaian yang kami gunakan? Berhubung tingkat pendidikan mereka termasuk rendah. Mohon saran Pak Andrew.

Terima kasih.


Alimuddin


Pak Alimuddin dan pembaca Tribun Timur yang budiman, saya senang sekali jika ada orang yang mau berusaha meningkatkan kualitas pendidikan bagi sebuah komunitas atau masyarakat, khususnya di tempat yang rata-rata masyarakatnya berpendidikan rendah.


Agar supaya program ini bisa berhasil, ada beberapa hal yang perlu dilakukan, antara lain :


Pertama, datanglah ke masyarakat tersebut bukan dengan sikap sebagai seseorang yang ingin mengajar tetapi sebagai seseorang yang ingin berbagi. Jika Anda ingin mengajar, maka kesan yang akan timbul adalah Anda lebih dibanding orang-orang tersebut. Dan terkadang, sebuah masyarakat tidak ingin dianggap lebih rendah atau dianggap tidak mengetahui sesuatu walaupun mereka sebenarnya memang tidak tahu. Datanglah dengan sikap ingin berbagi. Jika sikap itu yang Anda miliki, maka Anda akan lebih mudah diterima oleh orang-orang tersebut.


Kedua, sesuaikanlah apa yang ingin Anda bagikan dengan budaya mereka saat ini. Mungkin saja budaya yang mereka gunakan selama ini sudah tidak tepat dengan zamannya, tetapi Anda tentu tidak bisa mengubahnya begitu saja. Karena itu, apa yang ingin Anda lakukan harus disesuaikan lebih dulu dengan budaya yang ada, kemudian secara perlahan-lahan Anda ubah sesuai dengan kondisi zaman serta dengan strategi yang tepat. Prinsipnya, gunakanlah bahasa yang bisa dimengerti oleh mereka.


Ketiga, seseorang akan lebih semangat melakukan sebuah perubahan jika mereka tahu bahwa akhir dari perubahan itu akan menghasilkan sesuatu yang sangat berguna bagi mereka. Karena itu, setiap kali Anda melakukan penyuluhan, Anda perlu membangun cita-cita dan mimpi besar mereka. Jika cita-cita dan mimpi besar mereka tidak terbangun, maka Anda akan mengalami kesulitan dalam meraih apa yang ingin Anda capai.


Akhirnya, tetap semangat dan jangan pernah menyerah karena apapun yang terjadi selalu ada jalan keluarnya. Ingat, kita tidak dilahirkan sebagai orang gagal tetapi sebagai pemenang.

Friday, November 6, 2009

Tanya Andrew #43

Saya seorang pekerja tambang. Kebetulan pagi ini saya membaca koran Tribun Timur dan melihat tulisan Bapak. Mungkin saja pertanyaan saya ini bisa dimuat di Harian Tribun Timur.


Saya mau tanya Pak, di lingkungan kerja saya semua orang begitu sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Bahkan karena sibuknya, kami jarang untuk duduk bersama membicarakan tentang hobby, keluarga dan sebagainya. Namun semua berjalan seperti biasanya. Bahkan orang luar tambang menganggap kami seperti robot yang kerjanya begitu monoton. Dari tingkat kesejahteraan, saya merasa cukup. Namun ada satu hal yang mengganjal di hati. Bahwa di umur saya yang sekarang 43 tahun, kadang saya merasa tidak punya rencana tentang apa yang akan saya kerjakan setelah tiba masa pensiun nanti. Mungkin Bapak bisa memberi sedikit saya saran agar saya bisa menata masa-masa menjelang pensiun dengan lebih baik dan terarah. Terima kasih Pak Andrew. Semoga sukses selalu.


Salam,

Ir. Wahyu.


Pak Wahyu dan pembaca Tribun Timur yang budiman, saya senang karena jauh sebelum Bapak memasuki masa pensiun, Bapak telah memikirkan tentang hal tersebut. Dengan memikirkan lebih awal, tentunya kita bisa melakukan perencanaan dengan lebih baik lagi.


Untuk bisa merencanakan masa pensiun dengan lebih baik, ada beberapa hal yang perlu Bapak lakukan, yaitu:


Pertama, Anda perlu memikirkan apa yang ingin Anda lakukan setelah pensiun. Sedapat mungkin hal itu berhubungan dengan hobby atau sesuatu yang Anda senangi. Misalnya menjadi dosen atau menjadi pengusaha di bidang tertentu seperti agro bisnis, makanan, barang campuran, dan lain-lain. Jika Anda tahu apa yang ingin diraih, tentunya akan lebih mudah untuk mempersiapkannya.


Kedua, jika Anda telah menetapkan apa yang ingin diraih, mulailah mencari buku-buku referensi yang bisa menolong Anda untuk mendapatkan gambaran tentang apa yang bisa Anda hasilkan nantinya.


Ketiga, bergaullah dengan orang-orang yang telah sukses dibidang yang ingin Anda geluti. Misalnya, jika Anda ingin menjadi pengusaha sukses, bergaullah dengan para pengusaha sukses karena bergaul dengan orang-orang yang tepat akan menolong Anda untuk tidak melakukan kesalahan yang telah diperbuat oleh pengusaha-pengusaha sukses itu sebelumnya. Dengan begitu, Anda akan menghemat waktu Anda sehingga tidak perlu mengalami trial-error terlalu lama.


Keempat, mulailah melakukan tahapan-tahapan kecil atas apa yang ingin Anda raih saat masa pensiun tiba. Misalnya, jika Anda ingin menjadi pengusaha, ingatlah bahwa dibutuhkan kurang lebih 3 sampai 5 tahun untuk bisa survive dalam sebuah bisnis. Tidak ada bisnis yang begitu dimulai langsung berkembang dengan pesat. Semuanya membutuhkan waktu. Jika Anda terlambat memulai, maka tentunya Anda juga akan terlambat menuai hasilnya.


Mudah-mudahan tips singkat ini bisa memberi inspirasi buat Anda dan para pembaca Tribun Timur lainnya.


Akhirnya, tetap semangat dan jangan pernah menyerah karena apapun yang terjadi selalu ada jalan keluarnya. Ingat, kita tidak dilahirkan sebagai orang gagal tetapi sebagai pemenang.

Monday, November 2, 2009

Tanya Andrew #42

Saya mempunyai usaha rumah makan kecil-kecilan. Saya sudah menjalankan usaha ini selama kurang lebih 8 tahun tapi menurut saya hasilnya belum maksimal. Income yang saya dapatkan setiap hari sebenarnya masih bisa ditingkatkan. Saya yakin masakan kami juga tidak kalah dengan rumah makan lainnya. Suasananya nyaman dan bersih. Saya sudah coba untuk banting harga, tetapi juga belum maksimal. Menurut Pak Andrew, apa yang harus saya lakukan? Mohon saran Bapak. Terima kasih.


Rudy


Pak Rudy dan pembaca Tribun Timur, sekedar memiliki rumah makan yang menyajikan masakan yang enak, harga yang terjangkau dan suasana yang nyaman dan bersih belum tentu akan menjadi tempat makan favorit. Pertahankan apa yang telah Anda lakukan selama ini, seperti memasak makan yang lezat serta tempat yang nyaman dan bersih. Namun ada beberapa hal lain yang mungkin terlupakan selama ini, yaitu:


Pertama, Anda perlu beriklan, baik di media cetak atau elektronik ataupun dengan memasang spanduk dan menyebarkan brosur-brosur. Dengan melakukan hal ini, tentunya orang yang tidak tahu dengan rumah makan Anda akan mulai tahu. Yang sudah tahu tapi mungkin lupa atau jarang mengunjungi rumah makan Anda, akan mulai ingat kembali dan mungkin saja mereka akan menyempatkan berkunjung ke rumah makan Anda lagi.


Kedua, dalam iklan yang Anda buat, sedapat mungkin menonjolkan makanan unggulan dan unik yang Anda biasa sajikan. Sebisa mungkin jenis makanan tersebut tidak dimiliki oleh rumah makan lain. Atau jika Anda mempunyai jenis makanan yang sama, mungkin Anda bisa menampilkan nama yang berbeda atau dekorasi makanan yang berbeda.


Ketiga, buatlah program-program promosi. Misalnya, Anda memberi diskon khusus dihari-hari atau jam-jam tertentu. Sedapat mungkin promosi yang Anda lakukan bukan promosi setengah hati, tetapi promosi yang cukup fantastis sehingga orang menjadi tertarik untuk mengambil bagian dalam promosi tersebut. Bisa juga program membership atau reward point, seperti setiap belanja nilai tertentu mendapatkan hadiah. Atau misalnya pembelian kedua akan mendapatkan diskon 50%. Ada banyak cara melakukan program promosi.


Keempat, sponsorilah event-event atau kegiatan-kegiatan tertentu. Misalnya, jika ada acara dari perkumpulan ataukah pertandingan, atau acara dari sekolah atau kampus, atau acara apa saja yang pengunjungnya juga merupakan target market atau orang yang bisa membeli dari rumah makan Anda, berilah diskon 50% namun Anda minta agar spanduk rumah makan Anda dipasang di lokasi acara mereka. Atau jika mereka mempublikasikan acaranya melalui media, mintalah agar logo rumah makan Anda terpasang di media publikasi tersebut. Dengan begitu, lebih banyak orang akan mengetahui rumah makan Anda. Jadi, lebih banyak orang tahu, maka kemungkinan orang yang akan berkunjung ke rumah makan Anda akan semakin banyak.


Mudah-mudahan jawaban saya bisa memberi inspirasi buat Pak Rudy dan pembaca Tribun Timur lainnya.


Akhirnya, tetap semangat dan jangan pernah menyerah karena apapun yang terjadi selalu ada jalan keluarnya. Ingat, kita tidak dilahirkan sebagai orang gagal, tetapi sebagai pemenang.

Kisah sukses seorang Anak yatim yang membuka 44 cabang nasi rempah di seluruh indonesia

Dilansir dari akun Instagram "faktanyagoogle", baru-baru ini mulai terdengar eksistensi sebuah produk baru yang mengangkat remp...