Friday, November 6, 2009

Tanya Andrew #43

Saya seorang pekerja tambang. Kebetulan pagi ini saya membaca koran Tribun Timur dan melihat tulisan Bapak. Mungkin saja pertanyaan saya ini bisa dimuat di Harian Tribun Timur.


Saya mau tanya Pak, di lingkungan kerja saya semua orang begitu sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Bahkan karena sibuknya, kami jarang untuk duduk bersama membicarakan tentang hobby, keluarga dan sebagainya. Namun semua berjalan seperti biasanya. Bahkan orang luar tambang menganggap kami seperti robot yang kerjanya begitu monoton. Dari tingkat kesejahteraan, saya merasa cukup. Namun ada satu hal yang mengganjal di hati. Bahwa di umur saya yang sekarang 43 tahun, kadang saya merasa tidak punya rencana tentang apa yang akan saya kerjakan setelah tiba masa pensiun nanti. Mungkin Bapak bisa memberi sedikit saya saran agar saya bisa menata masa-masa menjelang pensiun dengan lebih baik dan terarah. Terima kasih Pak Andrew. Semoga sukses selalu.


Salam,

Ir. Wahyu.


Pak Wahyu dan pembaca Tribun Timur yang budiman, saya senang karena jauh sebelum Bapak memasuki masa pensiun, Bapak telah memikirkan tentang hal tersebut. Dengan memikirkan lebih awal, tentunya kita bisa melakukan perencanaan dengan lebih baik lagi.


Untuk bisa merencanakan masa pensiun dengan lebih baik, ada beberapa hal yang perlu Bapak lakukan, yaitu:


Pertama, Anda perlu memikirkan apa yang ingin Anda lakukan setelah pensiun. Sedapat mungkin hal itu berhubungan dengan hobby atau sesuatu yang Anda senangi. Misalnya menjadi dosen atau menjadi pengusaha di bidang tertentu seperti agro bisnis, makanan, barang campuran, dan lain-lain. Jika Anda tahu apa yang ingin diraih, tentunya akan lebih mudah untuk mempersiapkannya.


Kedua, jika Anda telah menetapkan apa yang ingin diraih, mulailah mencari buku-buku referensi yang bisa menolong Anda untuk mendapatkan gambaran tentang apa yang bisa Anda hasilkan nantinya.


Ketiga, bergaullah dengan orang-orang yang telah sukses dibidang yang ingin Anda geluti. Misalnya, jika Anda ingin menjadi pengusaha sukses, bergaullah dengan para pengusaha sukses karena bergaul dengan orang-orang yang tepat akan menolong Anda untuk tidak melakukan kesalahan yang telah diperbuat oleh pengusaha-pengusaha sukses itu sebelumnya. Dengan begitu, Anda akan menghemat waktu Anda sehingga tidak perlu mengalami trial-error terlalu lama.


Keempat, mulailah melakukan tahapan-tahapan kecil atas apa yang ingin Anda raih saat masa pensiun tiba. Misalnya, jika Anda ingin menjadi pengusaha, ingatlah bahwa dibutuhkan kurang lebih 3 sampai 5 tahun untuk bisa survive dalam sebuah bisnis. Tidak ada bisnis yang begitu dimulai langsung berkembang dengan pesat. Semuanya membutuhkan waktu. Jika Anda terlambat memulai, maka tentunya Anda juga akan terlambat menuai hasilnya.


Mudah-mudahan tips singkat ini bisa memberi inspirasi buat Anda dan para pembaca Tribun Timur lainnya.


Akhirnya, tetap semangat dan jangan pernah menyerah karena apapun yang terjadi selalu ada jalan keluarnya. Ingat, kita tidak dilahirkan sebagai orang gagal tetapi sebagai pemenang.

No comments:

Kisah sukses seorang Anak yatim yang membuka 44 cabang nasi rempah di seluruh indonesia

Dilansir dari akun Instagram "faktanyagoogle", baru-baru ini mulai terdengar eksistensi sebuah produk baru yang mengangkat remp...