Wednesday, August 26, 2015

Membangun Komunikasi Yang Baik Sesama Rekan Kerja

Saya kasih di Purbalingga, saya bekerja di sebuah perusahaan dengan karyawan yang sangat beragam. Baik latar belakang maupun pedidikannya. Perbedaan-perbedaan tersebut kadang timbul dan tidak membaut nyaman bagi kami. Saya ingin membangun komunikasi yang dapat membuat kami tetap selaras dalam bekerja. Saya berharap bisa terhindar dari sebuah konflik yang bisa merusak pekerjaan saya. Mohon saran dari Bapak Andrew Nugraha, sehingga hal tersebut tidak terjadi.
- Kasih

Salam Spektakuler!!!

Ibu Kasih dan sahabat spektakulis. Komunikasi yang tepat akan membantu Anda untuk terhindar dari konflik dengan latar belakang perbedaan yang tidak diinginkan. Berikut ini tips-tips yang patut Anda coba.
Pertama, bukalah diri Anda. Dengarkan pendapat orang lain merupakan satu sikap keterbukaan Anda di tempat kerja. Kemudian ulangi kembali apa yang rekan anda katakan untuk menghindari kesalahpahaman dan rekan anda akan merasa dihargai. Utarakan dengan bahasa yang halus dan sopan jika anda tidak sependapat. Berikan alasan yang logis jika Anda tidak setuju.


Kedua, kurangi keluhan Anda. Mengeluh kepada rekan lain bukanlah sikap yang tepat saat bekerja, apalagi keluhan tersebut berhubungan dengan pekerjaan Anda. Bersikap professional tidak dengan mengeluarkan keluhan yang tidak bermutu dan harus melibatkan rekan kerja lain. JIka memang ada keluhan yang menurut Anda kurang mengena dihati sebaiknya pilihlah kata-kata yang tepat dan tidak mengintimidasi seseorang di tempat kerja Anda.


Ketiga, berikan uraian yang logis. Saat Anda mengutarakan keluhan, pendapat sebaiknya disertai dengan alasan yang tepat dan masuk akal. Jika hal ini dilakukan seseorang pasti akan menilai Anda dengan sikap terbuka dan menghargai apa yang Anda keluhkan.


Keempat, menghindari konflik antar pribadi. Konflik antar personal pasti selalu terjadi dalam lingkungan kerja, untuk menghindarinya sebenarnya Anda hanya harus bersikap professional. Artinya Anda harus pandai memisahkan masalah personal antar rekan dengan masalah pekerjaan. Cobalah untuk menghadapi setiap masalah dari sudut pandang berbeda dan tidak melibatkan emosi pribadi.


Kelima, tidak selalu tergantung pada atasan. Untuk menyelesaikan setiap konflik yang muncul, Anda tidak perlu selalu tergantung dengan keputusan atasan. Jika ini Anda lakukan, Anda menunjukkan pribadi yang tidak bisa menyelesaikan masalah dan tidak akan dapat dipercaya saat menghadapi masalah – masalah besar di kantor. Bicarakan baik-baik dengan rekan kerja yang menyebabkan konflik, sebelum masalah tersebut menjadi besar dan sampai ke telinga atasan.


Keenam, mintalah mediasi. Mediasi menjadi sangat diperlukan jika konflik yang terjadi tidak dapat diselesaikan secara baik-baik. Mungkin Anda meminta bantuan rekan kerja lain yang bersikap netral saat menghadapi konflik tersebut sebagai penengah. Anda dan rekan kerja yang berkonflik mungkin akan mendapat masukan dari sudut pandang berbeda sehingga akan lebih mudah menyelesaikan masalah tersebut.
Artikel ini juga bisa Anda baca di Harian Tribun Timur Makassar, Harian Surya Surabaya, Harian Tribun Jogja, Harian Tribun Jateng & Harian Tribun Pontianak. Jika Anda memiliki pertanyaan seputar karir, bisnis dan keuangan kirimkan pertanyaan Anda melalui email ke tanya@andrewnugraha.com

No comments:

Kisah sukses seorang Anak yatim yang membuka 44 cabang nasi rempah di seluruh indonesia

Dilansir dari akun Instagram "faktanyagoogle", baru-baru ini mulai terdengar eksistensi sebuah produk baru yang mengangkat remp...