Tuesday, October 20, 2009

Tanya Andrew #36

Selamat Siang Pak Andrew, saya seorang yang berusaha mandiri dengan tekad “tangan harus menengadah ke atas”. Saya pernah mendirikan sebuah usaha dalam bentuk CV. Saya mendirikan perusahaan ini bersama teman-teman saya yang saya kenal sejak di bangku kuliah. Setelah CV didirikan, ternyata kami menilai kemampuan manajerial kami belum mampu untuk menjalankan perusahaan. Beberapa kali kami mempunyai peluang namun beberapa kali pun kami gagal mendapatkannya, alasannya karena koordinasi kerja yang belum kuat serta dukungan modal yang masih sangat kurang. Bagaimana pendapat Bapak agar saya bisa kembali bangkitkan perusahaan yang kami dirikan ini?

Muh. Yusuf


Pak Yusuf dan pembaca Tribun Timur yang budiman, mendirikan sebuah usaha memang bukanlah hal yang mudah karena membutuhkan banyak hal, seperti komitmen, kemampuan manajerial, marketing, modal dan lain-lain.

Untuk bisa membangkitkan kembali perusahaan yang ada, beberapa tips yang perlu dilakukan adalah :

Pertama, pastikan bahwa orang-orang yang berada di top management adalah orang-orang yang berkomitmen untuk menjalankan usaha ini. Itu berarti bahwa usaha yang dilakukannya haruslah menjadi prioritas utama. Jika perusahaan ini merupakan prioritas kesekian, maka tentunya jika terjadi sesuatu, orang akan lebih memilih pada prioritas pertamanya lebih dulu. Itulah sebabnya banyak orang yang mungkin sejak kuliah sudah bersama-sama, kemudian mereka juga ingin mendirikan usaha bersama-sama. Namun pada saat usaha sudah berdiri dan angin badai mulai melanda usaha tersebut, satu demi satu mereka mulai mencari jalannya masing-masing. Mengapa hal ini terjadi? Karena fokus dan prioritasnya berbeda-beda. Jadi komitmen merupakan hal yang sangat penting.

Kedua, apa fokus dari bisnis yang akan Anda jalankan? Ingatlah bahwa kita tidak mungkin bisa melakukan segalanya. Mesti ada fokus dari bisnis yang akan kita tekuni dan jalankan. Jika Anda memiliki fokus yang jelas terhadap bisnis yang akan dijalankan, maka akan lebih mudah menentukan strategi yang akan digunakan.

Ketiga, jika Anda telah menentukan fokus dari bisnis yang akan dijalankan, maka Anda bisa melihat kompetensi atau keahlian dari orang-orang yang ada. Jika kita ingin menjalankan suatu bisnis dan ternyata kita belum memiliki kompetensinya, maka bisa saja kita mengambil orang dari luar atau biasa disebut dengan meng-hijack atau membajak karyawan dari perusahaan lain. Namun untuk membajak karyawan dari perusahaan lain, tentunya membutuhkan biaya yang tidak sedikit, terutama untuk gaji bulanan. Itulah sebabnya, akan lebih baik jika para pendiri perusahaan memiliki kemampuan tersebut sehingga bisa menghemat biaya yang ada.

Masih banyak hal-hal lain yang perlu disiapkan jika ingin menjalankan sebuah usaha, namun paling tidak itu adalah gambaran yang harus dimiliki untuk memulai sebuah usaha, khususnya usaha yang akan dilakukan bersama-sama dengan orang lain.

Akhirnya, tetap semangat dan jangan pernah menyerah karena apapun yang terjadi selalu ada jalan keluarnya. Ingat, kita tidak dilahirkan sebagai orang gagal tetapi sebagai pemenang.

No comments:

Kisah sukses seorang Anak yatim yang membuka 44 cabang nasi rempah di seluruh indonesia

Dilansir dari akun Instagram "faktanyagoogle", baru-baru ini mulai terdengar eksistensi sebuah produk baru yang mengangkat remp...