Monday, February 6, 2017

Inspirasi Bisnis | Peluang Bisnis Makanan Martabak Ala Gerobak


Di berbagai wilayah Indonesia, martabak dijajakan ala gerobak yang merajalela di sepanjang jalan. Martabak yang dijual terdiri dari dua jenis, yakni martabak manis dan martabak telur. Martabak manis berisi aneka varian rasa, mulai dari cokelat, kacang, keju, ketan hitam, hingga percampuran antara beberapa rasa. Sedangkan untuk martabak telur biasanya berisi potongan daging, sayuran, dan telur yang disajikan dengan saus khusus atau cabai dan acar.


KONSUMEN
Secara umum semua masyarakat dapat dijadikan sebagai target pasar bisnis martabak. Karena produk martabak manis dan martabak telur bisa dikonsumsi anak-anak, baik remaja hingga orang tua. Rasanya yang banyak variasi dan harganya yang terjangkau membuat bisnis makanan martabak ala gerobak ini banyak digemari semua orang.


MEMULAI BISNIS
Memulai bisnis makanan ala gerobak yaitu martabak manis dan martabak telur membutuhkan dana yang relatif kecil. Namun, besar kecilnya nilai nominal yang dibutuhkan untuk memulai bisnis makanan ini tergantung pada besar kecilnya bisnis yang telah Anda rencanakan.

Seperti dikutip dari situs bisnisUKM kemarin, selain memperhatikan modal finansial, pemula bisnis martabak juga dituntut untuk memahami beberapa hal penting berikut. Mengetahui tentang seluk beluk martabak manis dan juga martabak telur yang akan dijadikan sebagai bisnis. Mempunyai kemampuan yang handal dan resep yang enak untuk membuat martabak manis dan martabak telur spesial kegemaran semua orang.

Tentunya harus ulet dan gigih dalam mempromosikan bisnis makanan yang akan dijalankan. Yang tidak boleh dilupakan juga adalah semangat pantang menyerah dan tidak mudah putus asa.


HAMBATAN
Pesaing adalah hambatan yang paling sering dihadapi dalam bisnis makanan martabak ini. Apalagi sekarang ini telah banyak kita jumpai penjual martabak ala gerobak yang mendirikan bisnis martabak dengan sistem waralaba. Oleh sebab itu, saat Anda akan memulai bisnis lakukan survei untuk lokasi usaha, pilihlah lokasi yang belum banyak terdapat penjual martabak dan lebih bagus lagi jika Anda memilih tempat yang belum ada penjual martabaknya.

Penjual martabak ala gerobak yang telah besar biasanya mempunyai gerobak yang lebih besar dan tidak bisa berpindah-pindah. Pelanggan yang biasa datang dan membeli martabak biasanya adalah pelanggan yang telah merasakan lezatnya martabak tersebut. Oleh sebab itu, agar bisa menarik pelanggan lebih banyak maka pedagang martabak harus menjual dagangannya di pinggir jalan yang arus lalu lintasnya cukup ramai.

Strategi pemasaran yang digunakan bisa dengan cara memasang papan nama di atas gerobak atau pada gerobak itu sendiri dengan pemilihan gambar dan warna menarik serta diberi penerangan yang cukup terang. Usahakan supaya bisnis makanan martabak tersebut buka pada pukul 17.00 tepat pada saat para pegawai pulang kantor.

Pada umumnya pedagang membuat pangkalan gerobak martabak berdekatan dengan pintu mauk utama sebuah komplek, mulut jalan besar menuju arah perkampungan, kawasan perkantoran, pusat perbelanjaan dan tempat ramai lainnya. Pedagang juga dapat melakukan pemasaran dengan menyebarkan brosur.

Dalam menjalankan bisnis martabak manis dan martabak telur, tampilkan martabak dengan inovasi baru sehingga pelanggan tidak akan bosan untuk membeli martabak di warung martabak ala gerobak milik Anda. Selain itu, pengembangan bisnis juga sangat penting bagi bisnis makanan Anda, jadi rencanakan pengembangan bagi usaha Anda untuk menaikkan omset bisnis martabak yang Anda jalankan.


ANALISA EKONOMI
Asumsi untuk pemakaian alat. Masa pakai gerobak sekitar tiga tahun, Masa pakai peralatan untuk masak (kompor, panci, penggorengan) diperkirakan setahun. Masa pakai untuk kursi, sebanyak enam buah, selama dua tahun.


INVESTASI
Gerobak : Rp 3.000.000,00
Peralatan masak : Rp 600.000,00
Kursi plastik : Rp 150.000,00+
Total investasi : Rp 4.750.000,00
Biaya operasional bulanan
Biaya tetap
Penyusutan gerobak 1/36 x Rp 3.000.000,00 = Rp 83.000,00
Penyusutan peralatan masak 1/12 x Rp 600.000,00 = Rp 50.000,00
Penyusutan meja dan kursi 1/24 x Rp 150.000,00 =Rp 6.250,00
Sewa tempat jualan = Rp 500.000,00+
Total biaya tetap = Rp 639.250,00
Biaya tak tetap
Belanja bahan Rp 300.000,00 x 30 hari = Rp 9.000.000,00
Gas 3kg, kebersihan, listrik, keamanan dan lainnya = Rp 250.000,00+
Total biaya tidak tetap = Rp 9.250.000,00+
Total biaya operasional = Rp 9.889.250,00
Penerimaan bulanan
Penjualan martabak manis 15 x Rp 18.000,00 x 30 hari = Rp 8.100.000,00
Penjualan martabak telur 15 x Rp 15.000 x 30 hari = Rp 6.750.000,00+
Total penjualan bulanan rata-rata = Rp 14.850.000,00
Keuntungan
Rp 14.850.000,00 - Rp 9.889.250,00 = Rp 4.960.750

Catatan, harga bisa berbeda di satu dan lain kota. Selamat menikmati keuntungan dari berbisnis martabak! (buc)

Sumber: http://www.medanbisnisdaily.com

No comments:

Kisah sukses seorang Anak yatim yang membuka 44 cabang nasi rempah di seluruh indonesia

Dilansir dari akun Instagram "faktanyagoogle", baru-baru ini mulai terdengar eksistensi sebuah produk baru yang mengangkat remp...