Wednesday, August 31, 2016

4 TIPS MENJADI BARBERSHOP SPEKTAKULER | Bagian 4 : Buat Pelanggan Kembali

 

“Radit, aku pengen tahu nih. Apa rahasianya sampai tempat potong rambutmu itu selalu ramai? Bahkan kadang untuk bisa potong rambut, kita harus booking dulu karena banyaknya antrian. Kamu pakai rahasia apa sih? Koq manjur banget ...” tanya Erwin kepada sahabat lamanya itu.

“Ooo ... sebenarnya apa yang aku lakukan adalah hal biasa aja koq,” kata Radit lagi.
 “Maksudnya?” tanya Erwin dengan penuh tanya.

“Pertama, aku latih para hair stylist dan receptionist untuk bisa mengenal dekat dengan customernya. Ramah dan bisa kenal dekat dengan customer itu merupakan kunci yang luar biasa loh. Mereka tidak merasa asing,” kata Radit menjelaskan.

“Aku juga mempunyai promo-promo yang aku buat secara berkala sehingga orang selalu merasa ada sesuatu yang baru. Misalnya, potong 10 kali, gratis 1 kali. Dan karena kami sudah dekat dengan customer, kami yang mengingatkan customernya sudah potong berapa kali. Enak khan?” kata Radit sambil tersenyum.

“Yang tidak kalah penting nih, aku selalu menyuruh reception untuk foto mereka sebelum dipotong dan setelah dipotong. Jadi mereka bisa lihat wajah mereka yang lebih segar setelah rambutnya dipotong, lalu masukkan di media sosial. Penting itu,” kata Radit sambil tertawa kepada sahabatnya, si Erwin.

“Pantas aja tempatmu tidak pernah sepi dan postingan di media sosial juga keren-keren. Wah, ternyata itu toh rahasianya sampai pelangganmu selalu balik ya,” kata Erwin sambil berdecak kagum.

Membuat pelanggan kita kembali lagi bukan hal yang mudah tapi juga tidak terlalu sulit sepanjang kita tahu bagaimana memanusiakan mereka dan bukan hanya sekedar mencari keuntungan dari mereka. Latihlah tim Anda untuk dekat dengan customernya, maka pelanggan Anda akan terus kembali, kembali dan kembali lagi karena mereka happy.


No comments:

Kisah sukses seorang Anak yatim yang membuka 44 cabang nasi rempah di seluruh indonesia

Dilansir dari akun Instagram "faktanyagoogle", baru-baru ini mulai terdengar eksistensi sebuah produk baru yang mengangkat remp...