“Ica, jualanmu koq itu-itu aja sih? Nggak bervariasi. Kita-kita jadi males belanja di tempat kamu,” kata Ilham.
“Emang mau gimana lagi? Ini aja nggak laku-laku, masa mau jual yang lain lagi?” Jawab Ica. “Pertanyaannya, apakah barang yang kamu jual masih cocok dengan pasar saat ini? Tidak ada salahnya kamu hanya menjual beberapa barang asal barang-barang tersebut memang diminati oleh pasar yang ada. Kalau tidak, maka daganganmu akan sia-sia dan tidak akan terbeli. Cobalah untuk memberikan beberapa variasi produk yang masih saling berhubungan atau produk-produk yang banyak dicari orang. Dengan begitu, daganganmu pasti laris manis,” kata Ilham menjelaskan.
“Oh ya, satu hal lagi. Jangan sungkan untuk melakukan survei tentang kepuasan pelanggan yang datang ke tokomu. Kalau mereka puas, mereka pasti akan datang lagi. Tapi kalau mereka tidak puas, bukan hanya tidak datang lagi ke tokomu, tetapi pelanggan itu juga akan menceritakan pengalaman buruknya kepada orang-orang lain. Jadi lakukan survei, bisa dengan bertanya beberapa hal atau bisa juga meminta mereka mengisi kuesioner. Dengan begitu, kamu bisa melihat kepuasan dari pelangganmu,” kata Ilham melanjutkan.
“Lalu kalau pelanggan sudah mau isi kuesioner, kita ngasih apa dong ke mereka?” tanya Ica. “Ooo... kalau mereka sudah isi kuesioner, kamu bisa siapkan beberapa hadiah menarik.
Hadiahnya tidak perlu yang mewah tapi sekedar tanda mata dan penghargaan dari kamu buat mereka. Orang senang loh kalau dapat hadiah,” kata Ilham menutup pembicaraan mereka.
Jika kita bisa menyiapkan apa yang dibutuhkan oleh pelanggan kita dan mereka puas, maka mereka itu akan menjadi pelanggan loyal. Ayo, kita temukan cara yang baik untuk bisa membuat pelanggan loyal dan layanilah mereka dengan sepenuh hati.
