“Mbak Desi, koq jualannya bisa ramai terus ya? Padahal khan banyak juga rumahmakan lainnya disekitar sini. Apa sih rahasianya Mbak? Soalnya setiap saya mau cari buburayam, semua orang suruh beli di Bubur Ayam Mbak Desi,” kata Lina.
“Oh, kalau rahasia saya sederhana sih, Mbak Lina. Saya coba membangun brand ataumerk saya. Brandnya sih memang sederhana, Bubur Ayam Mbak Desi. Tapi saya berusaha agar nama Bubur Ayam Mbak Desi itu selalu diingat oleh semua orang di area ini sehingga kalau mereka mau cari makanan, yang mereka ingat adalah Bubur Ayam Mbak Desi,” kata Mbak Desi kembali.
“Gimana caranya membangun brand?” tanya Lina.
“Pertama, namanya harus disebut konsisten. Jangan sebentar pakai nama ini, beberapa bulan lagi pakai nama lain. Kedua, usahakan nama tersebut dibuat cukup besar dan mencolok sehingga saat orang lewat, mereka bisa lihat dengan jelas,” kata Mbak Desi melanjutkan.
“Ketiga, saat orang masuk sebisa mungkin mereka melihat nama itu sehingga mereka akan ingat terus menerus. Keempat, brandnya mesti punya ciri khas sehingga kalau orang menyebut bubur ayam, mereka ingat Bubur Ayam Mbak Desi. Kelima, kalau ada acara disekitar, misalnya perlombaan tujuh belasan, saya ikut mensponsori walaupun tidak besar dan sponsornya dari Bubur Ayam Mbak Desi. Dengan begitu, orang-orang akan terus ingat,” kata Mbak Desi sembari menyodorkan sepiring bubur ayam kepada Lina.
“Oh iya, sesekali saya juga membuat sticker yang bertuliskan ‘Bubur Ayam Mbak Desi, Lezat Hingga Sendok Terakhir’ sehingga lebih banyak lagi orang yang tahu tentang Bubur Ayam Mbak Desi,” katanya mengakhiri.
Membangun brand atau merk bukan hal yang mudah dan tidak singkat. Dibutuhkan usaha yang terus menerus dan konsistens dalam mengenalkan usaha Anda sehingga rumah makan Anda akan menjadi rumah makan pilihan dari customer.
