Tuesday, September 15, 2009

Tanya Andrew #21

Pak Andrew, dalam menghadapi pekerjaan, saya termasuk orang yang punya tipe tidak bisa berada di bawah tekanan, tidak sabaran, mau cepat selesai, tidak teliti, suka menunda pekerjaan. Pokoknya parah Pak. Apakah orang seperti saya masih bisa bekerja? Karena sudah sudah bolak balik keluar dari berbagai perusahaan padahal saya mau sekali bekerja. Mohon solusi dari Bapak. Terima kasih Pak Andrew.

Lidya

Mbak Lidya dan pembaca Tribun Timur yang budiman, dalam sebuah pekerjaan, bekerja di bawah tekanan merupakan hal yang biasa. Namun jika kita tidak bisa bekerja di bawah tekanan, kurang sabar, maunya cepat selesai, tidak teliti dan suka menunda pekerjaan, memang hal itu kadang tidak bisa ditoleransi, terutama kalau bekerja di bidang administrasi.

Tetapi biasanya orang yang cenderung kurang tahan di bidang administrasi akan lebih tahan berada di bidang sales marketing. Mungkin Mbak Lidya perlu mengubah bidang pekerjaannya saja. Namun juga perlu diingat bahwa berada di bidang sales dan marketing, Anda tentu akan menemukan tekanan yang lebih besar lagi.

Untuk bisa belajar sabar, sekiranya ada masalah yang terjadi, cobalah untuk tidak membuat keputusan saat itu juga. Cobalah untuk menarik diri sejenak agar suasana menjadi tenang. Memang belajar sabar membutuhkan waktu dan usaha keras. Tidak mungkin kita bisa tiba-tiba sabar dalam waktu semalam.

Untuk bisa mengatasi sifat yang tidak teliti, Anda perlu belajar untuk mencatat segala sesuatu yang Anda pikirkan atau ingat, kemudian bukalah kembali catatan Anda sesering mungkin. Dengan begitu, Anda akan bisa mengatasi sifat Anda yang kurang teliti.

Jika telah selesai melakukan sesuatu, cobalah untuk memeriksanya kembali sebelum Anda menyerahkan laporan tersebut, jika hal itu menyangkut masalah administrasi.

Begitu juga dengan sifat suka menunda pekerjaan, jika Anda bisa melakukannya sekarang, mengapa harus menunggu besok? Sifat menunda biasanya terjadi karena kita sering berpikir, ”toh masih waktu.” Pemikiran seperti itu perlu dihilangkan sehingga kita bisa efektif dalam mengerjakan tugas dan tanggung jawab kita.

Saya yakin Mbak Lidya akan bisa menjadi orang sukses bila mampu mengatasi kelemahannya. Namun selain itu, Mbak Lidya juga perlu berkonsentrasi bukan hanya sekedar menutupi kelemahannya tetapi juga mengasah kelebihan dan kekuatannya.

Semoga jawaban saya memberi inspirasi kepada kita semua.

Akhirnya, tetap semangat dan jangan pernah menyerah karena apapun yang terjadi, selalu ada jalan keluarnya. Ingat, kita tidak dilahirkan sebagai orang gagal tetapi sebagai pemenang.

No comments:

Kisah sukses seorang Anak yatim yang membuka 44 cabang nasi rempah di seluruh indonesia

Dilansir dari akun Instagram "faktanyagoogle", baru-baru ini mulai terdengar eksistensi sebuah produk baru yang mengangkat remp...