Tuesday, September 1, 2009

Tanya Andrew #11

Pak Andrew, nama saya Rahman. Saya adalah seorang mahasiswa yang sangat terobsesi ingin jadi Pengusaha. Saya jurusan Informatika, tapi minat saya lebih banyak di bisnis.

Sejak SMP saya sudah kenal bisnis MLM dan menjadi distributornya. Beberapa MLM saya ikut bergabung. Sampai akhirnya saya berhenti beberapa bulan yang lalu. Saya melanjutkan dangan bisnis pulsa dengan menyewa lokasi untuk counter saya. Namun hanya dua bulan saya tutup kembali.

Sekarang saya ingin mendirikan warnet. Perangkat warnet saya sebagian sudah ada, namun selebihnya belum karena saya merasa tertipu oleh rekan bisnis. Hingga sekarang kontrakan lokasi warnet saya sudah berjalan 1 bulan lebih, begitupun dengan paket internetnya, namun penghasilan belum ada sama sekali. Kritikanpun sudah begitu banyak yang masuk ke telinga saya. Bahkan tidak sedikit yang mengatakan bahwa aku sangat bodoh sampai ceroboh kena tipu. Kerugian saya puluhan juta dan itupun modal dari orang tua, sedangkan orang tua saya adalah seorang petani kecil yang membutuhkan waktu yang sangat lama untuk mengumpulkan uang sebanyak itu.

Apa yang harus saya lakukan agar semangat bisnis saya tetap bertahan dan tetap bisa menerima kritikan yang begitu banyak baik dari keluarga saya sendiri maupun dari teman-teman saya sendiri? Terima kasih Pak Andrew.



Rahman Mhan

Mas Rahman dan pembaca Tribun Timur yang luar biasa, saya salut terhadap jiwa entrepreneurship yang Anda miliki. Memang, dalam menjalankan usaha kita dihadapkan pada 2 pilihan, yakni untung atau rugi. Namun melihat apa yang Anda sampaikan, ada beberapa hal yang perlu Anda lakukan, yaitu:

Pertama, jagalah agar semangat berwirausaha Anda tidak surut karena semangat itulah yang harus dimiliki jika seseorang ingin menjadi pengusaha.

Kedua, saya sarankan bukalah warnet Anda dengan apa yang ada lebih dulu. Mungkin hanya dengan beberapa PC, tetapi paling tidak Anda bisa mendapatkan income dan kontrakan Anda tidak terbuang percuma.

Ketiga, carilah partner yang bisa memahami Anda. Saran saya, Anda perlu melakukan check and balances sebelum membuat keputusan untuk melakukan partnership karena sadar atau tidak, Anda cenderung mudah mempercayai orang lain, apalagi kalau itu adalah teman dekat Anda.

Keempat, Anda perlu tahu kekuatan dan kelemahan Anda sebelum melakukan bisnis ataupun melakukan partnership dengan orang lain. Anda bisa menemui kami untuk konsultasi lebih lanjut tentang hal ini. Tujuannya adalah agar Anda tidak jatuh ke lubang yang sama lagi.

Kelima, lihatlah kegagalan ini sebagai sebuah pembelajaran. Lihatlah juga kritikan dari orang-orang di sekitar Anda sebagai masukan yang membangun. Jangan patah semangat hanya karena hal ini. Tidak ada seorang pengusaha sukses yang tidak pernah mengalami kegagalan, tetapi mereka belajar dari kegagalan sehingga berhasil.

Akhirnya, tetap semangat dan jangan pernah menyerah karena apapun yang terjadi selalu ada jalan keluarnya. Ingat, kita tidak dilahirkan sebagai orang gagal tetapi sebagai pemenang.

No comments:

Kisah sukses seorang Anak yatim yang membuka 44 cabang nasi rempah di seluruh indonesia

Dilansir dari akun Instagram "faktanyagoogle", baru-baru ini mulai terdengar eksistensi sebuah produk baru yang mengangkat remp...