Monday, January 23, 2017

INSPIRASI BISNIS | Mengolah Sampah Jadi Pupuk Kompos


Ketika melihat tumpukan sampah daun kering yang berjatuhan di halaman rumah, kebanyakan orang hanya akan membiarkannya terbuang begitu saja tanpa melakukan penanganan apapun. Padahal, dengan pengolahan yang tepat sampah-sampah ini dapat disulap menjadi pupuk kompos yang bermanfaat untuk tanaman.

Tidak menutup kemungkinan pula bila aktivitas mengolah sampah organik bisa menjadi sumber tambahan penghasilan bagi masyarakat karena pupuk kompos masih dibutuhkan para petani di Indonesia.

Tak bisa kita pungkiri bahwa sampai saat ini permasalahan sampah masih menjadi PR besar bagi Bangsa Indonesia. Berbagai macam strategi telah diupayakan oleh pemerintah, lembaga sosial maupun organisasi penggiat lainnya, namun sampai hari ini belum ada solusi efektif yang dihasilkan. Kesadaran masyarakat yang masih rendah untuk mulai berperan aktif mengolah sampah, menjadi salah satu faktor pemicu munculnya berbagai macam bencana yang diakibatkan dari sampah.

Nah, untuk bisa kantongi pundi-pundi rupiah dari bisnis olahan sampah, tidak ada salahnya bila mulai sekarang Anda mencoba mengolah sampah organik yang ada di sekitar rumah Anda menjadi pupuk kompos untuk mendatangkan keuntungan besar setiap bulan.

Target Pasar

Berkembangnya sistem pertanian dan pangan organik di berbagai belahan dunia, termasuk salah satunya di Indonesia, ternyata turut meningkatkan jumlah permintaan pupuk organik setiap bulannya. Bahkan beberapa sentra pengembang pertanian organik saat ini menjadi daerah yang membutuhkan pupuk kompos organik dalam jumlah besar.
Umumnya  pupuk kompos organik sendiri dibutuhkan untuk tanaman pangan maupun hortikultura. Menurut hasil penelitian yang dilakukan Puslittanah, lahan sawah di Indonesia terutama di daerah Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, NTB, Kalimantan, dan Sulawesi Selatan telah menggunakan pupuk organik secara intens dan kebutuhannya saat ini terus menunjukan peningkatan yang signifikan.
Dengan luas lahan sekitar 5,9 juta ha para petani di daerah tersebut membutuhkan sekitar 3 juta ton pupuk organik, sedangkan untuk lahan tanaman hortikultura dengan luas sekitar 94 ribu ha dibutuhkan pupuk organik sebanyak 190 ribu ton. (Data ini dikutip dari Masyarakat Pertanian Organik Indonesia)
Credit: bisnisukm.com

No comments:

Kisah sukses seorang Anak yatim yang membuka 44 cabang nasi rempah di seluruh indonesia

Dilansir dari akun Instagram "faktanyagoogle", baru-baru ini mulai terdengar eksistensi sebuah produk baru yang mengangkat remp...