Zulfendri adalah seorang perantau dari Paninggahan, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Sejak 1999 dia bekerja membantu usaha kakaknya berdagang kaos di Pasar Tanah Abang Blok F, sehingga lika-liku manggelehatau berdagang dalam bahasa Minang telah dialaminya.
Berbekal pengalaman pernah magang di toko kakaknya yang terletak di Pasar Tanah Abang Blok F dan pengalaman semasa kecil ketika melihat ayah dan ibunya berjualan beras inilah membuat Zulfendri matang menjadi seorang pedagang grosir kaos di Jakarta.
Berdagang bukanlah hal yang mudah, jatuh bangun dalam berdagang pun sempat dialaminya. Usaha dagangnya di tahun pertama tidak berjalan lancar alias minim pembeli. Bukan anak rantau rantau namanya jika begitu saja menyerah, akhirnya dari berdagang jaket Zulfendri mulai berdagang kaos, khususnya untuk pasar pria usia remaja hingga 35 tahunan.
“Alhamdulillah, respon masyarakat cukup positif. Usaha saya lancar sehingga mampu menutup pembayaran sewa kios yang cukup mahal,” ucap Zulfendri dengan penuh syukur.
Dari ketekunannya maka pada 2008 hingga 2009, dia mampu mengantongi omzet miliaran rupiah. Saat ini, Zulfendri memiliki dua toko. Satu toko khusus menjual kaos pria, dan satu lagi khusus fashion batik yang dibukanya bersama sang istri sejak 2008. Fashion batik yang dijualnya mulai harga antara Rp25.000 hingga Rp1 juta per potong.
Sumber: nadacraft.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Kisah sukses seorang Anak yatim yang membuka 44 cabang nasi rempah di seluruh indonesia
Dilansir dari akun Instagram "faktanyagoogle", baru-baru ini mulai terdengar eksistensi sebuah produk baru yang mengangkat remp...
-
PT Anugerah Media Buana Bersama Andrew Nugraha Dalam Acara: Training "Building Salespreneurship & Entrepreneur...
-
Anugerah Media Buana Bersama Andrew Nugraha Dalam Acara: In House Training "The Power of Good Leadersh...
-
Agus Pramono atau yang kerap disapa dengan mas Mono adalah seorang pengusaha kuliner yang kini telah sukses menjadi milyarder berkat usaha...
No comments:
Post a Comment