Tuesday, December 15, 2009

Tanya Andrew #48

Saya adalah seorang mahasiswa pada PTS di Makassar. Saya ingin membangun sebuah bisnis dengan modal patungan karena teman-teman sesama mahasiswa ingin belajar membangun bisnis dari awal tanpa bantuan dari keluarga maupun orang lain. Modal yang kami pakai itu berasal dari uang bulanan kami. Berbagai saran yang masuk agar kami membangun jenis usaha, tetapi yang saya lihat prospeknya bagus adalah bisnis makanan. Kebetulan kami semua mempunyai hobi makan dan salah seorang dari kami bisa berkreasi dalam membuat masakan, tetapi ada hal yang sampai saat ini belum terpecahkan.

jadwal kuliah kami yang mulai dari hari senin-jumat pukul 08.00-16.00 sempat membuat kami bingung bagaimana untuk menbangun usaha rumah makan. Karena menurut kami, kami tidak bisa mempekerjakan pegawai saat usaha kami baru berdiri yang keuntungannya belum dapat diukur. Bagaimana solusinya menurut pak Andrew Nugraha? terima kasih

Hormat saya,

- I Nyoman Sujendra

Mas Nyoman dan pembaca Tribun Timur yang budiman, saya senang dengan jiwa entrepreneur Anda walaupun masih kuliah. Dengan begitu, Anda sedang mempersiapkan diri menuju masa depan sebagai entrepreneur sejati.
Untuk memecahkan masalah Anda, ada beberapa saran dari saya, antara lain:
Pertama, buatlah daftar pekerjaan yang jelas dan terperinci. Dari daftar tersebut, mulailah membuat prioritas harian. Jika Anda mempunyai prioritas harian, maka tentunya siapa yang sedang tidak kuliah hari itu bisa melaksanakan tugas-tugas tersebut.
Kedua, buatlah warung makan Anda dengan ukuran tidak terlalu besar lebih dulu sehingga Anda bisa belajar mengatasi berbagai masalah yang timbul. Ingatlah bahwa bisnis adalah sebuah pembelajaran. Kalau Anda langsung membuka dengan ukuran yang cukup besar, maka tentunya masalah yang dihadapi juga akan cukup besar pula.
Ketiga, bukalah warung makan Anda mulai sore hari sehingga Anda bisa menjalankannya secara maksimal. Jika memungkinkan, carilah orang yang bisa menyiapkan berbagai bahan dengan cara tidak digaji tetapi bagi hasil dari keuntungan yang didapat setiap hari.
Keempat, carilah supplier yang bisa mengirimkan bahan baku ke tempat Anda sehingga Anda tidak perlu pergi ke pasar untuk berbelanja. Dengan begitu akan menghemat waktu Anda.
Mudah-mudahan tips ini bisa menolong Anda untuk memulai bisnis makanan seperti yang Anda inginkan.
Tetap semangat dan jangan pernah menyerah karena apapun yang terjadi selalu ada jalan keluarnya. Ingat, kita tidak dilahirkan sebagai orang gagal tetapi sebagai pemenang.

No comments:

Kisah sukses seorang Anak yatim yang membuka 44 cabang nasi rempah di seluruh indonesia

Dilansir dari akun Instagram "faktanyagoogle", baru-baru ini mulai terdengar eksistensi sebuah produk baru yang mengangkat remp...